Sedaun perdaun jatuh
Di atas tanah kering terhempas
Hembus nafas terakhir bergulir
Tinggal debu dan kenang namanya
Sudahlah ya sudahlah!
Mereka menuju kebebasannya.
Setiap tapak ‘kan jadi pusaka
Bagi kita yang belum merdeka
Yang masih melangkah bersama dunia
Terlalu banyak airmata yang harus kita hisap
Terlalu banyak darah yang harus kita balut
Untuk ditebari cinta bukan kematian
Hingga tak ragu lagi belaikan tangan di antara kita
Sudahlah ya sudahlah!
Jangan pikirkan yang sudah.
Antologi Seranum Senyum ’07