Walau seribu suling kau senandungkan
Takkan sampai pada indahnya
Dia menari dengan tarian tanpa bahasa
Dalam jiwaku, jiwaku.
Tak perlu seratus tashbih sebagai keranda
Kubur ragaku telah lama tersedia
Kini hausku tak tertahan lagi
Karena pekatnya rindu yang mempintui
Cukuplah diri gilaku ngembara
Hingga akhirnya kutemukan rumahku
Timoer Bandung, 03-12-‘07
Antologi Seranum Senyum