‘Sungguh kalian tak asing bagiku
Yunani telah lebih dulu…’
Kata sang filsuf dalam mimpi;
Aku bersandar pada dinding keraguan
Yang hantarkan aku pada sesuatu,
Yang tidak pantas lagi diragukan.
Musim konak-nya kelamin manusia
Adalah mempersoalkan yang tak terbatas
Hanya dengan kata yang terbatas
Anaximender yang mulia,
Sampai sekarang aku belum puas
Seperti engkau bilang ‘selesai sudah’
Setawar kebenaranmu sungguh meyakinkan
Tapi ada seorang ibu menangis di jalanan
Membuatku lebih bergetar
–dimanakah yang tak terbatas itu?
Acuhkah ia terhadap air mata,
Selesaikah ia, terlepaskah ia dengan kami?
Timoer Bandung, 02-12-‘07
Antologi Seranum Senyum